Pendahuluan: Menyongsong Masa Depan Pendidikan dengan PPA 2025
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, telah merilis “Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) Edisi Revisi Tahun 2025”. Dokumen ini bukan sekadar revisi, melainkan sebuah peta jalan komprehensif untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan tantangan abad ke-21. PPA 2025 hadir untuk memandu pendidik dalam merancang pembelajaran mendalam yang berpusat pada murid, memastikan setiap anak Indonesia siap menghadapi masa depan dengan kompetensi yang utuh. Panduan ini bertujuan untuk memperjelas dan mempermudah pendidik dalam memahami implementasinya.
Pilar Utama PPA 2025: Pembelajaran Mendalam yang Holistik
PPA 2025 memperkenalkan kerangka kerja pembelajaran mendalam yang menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Kerangka ini terdiri atas empat komponen inti: (1) dimensi profil lulusan, (2) prinsip pembelajaran, (3) pengalaman belajar, dan (4) kerangka pembelajaran.
- Dimensi Profil Lulusan: Fokus pada pencapaian delapan dimensi profil lulusan yang komprehensif, meliputi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Ini adalah kompetensi utuh yang diharapkan dimiliki setiap murid setelah menyelesaikan proses pendidikan.
- Prinsip Pembelajaran: Pembelajaran mendalam ditegaskan oleh tiga prinsip utama: Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan. Ketiga prinsip ini saling melengkapi dalam membangun pembelajaran mendalam bagi murid dan dilaksanakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga.
- Pengalaman Belajar: Murid akan melalui pengalaman belajar dengan memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Pengalaman belajar ini adalah cara yang ditempuh murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
- Kerangka Pembelajaran: Ini adalah panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran, yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital.
Peran Asesmen Formatif: Lebih dari Sekadar Penilaian
Salah satu penekanan penting dalam PPA 2025 adalah asesmen formatif. Asesmen tidak lagi hanya menjadi alat evaluasi di akhir proses, tetapi terintegrasi sebagai bagian dari siklus pembelajaran. Asesmen formatif digunakan untuk mengeksplorasi cara berpikir murid, memberikan umpan balik yang bermakna, dan menyesuaikan strategi pembelajaran agar pemahaman menjadi lebih dalam. Ini memastikan pembelajaran yang efektif dan efisien, serta mampu mengembangkan potensi murid secara optimal.
PPA 2025: Untuk Siapa?
Panduan ini ditujukan bagi berbagai pihak dalam ekosistem pendidikan:
- Pendidik: Sebagai rujukan atau acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen.
- Kepala Sekolah: Sebagai acuan atas fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran (instructional leader) yang menginspirasi kolaborasi dan inovasi di kelas.
- Pengawas Sekolah/Penilik: Untuk mendiskusikan dan merefleksikan proses pembelajaran, serta memberikan inspirasi praktik baik pelaksanaan pembelajaran dan asesmen dari sekolah lain. Pengawas juga dapat melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dan pendidik.
- Komunitas Belajar: Sebagai bahan diskusi dan pemantik berbagai ide dalam pembelajaran.
PPA 2025 adalah langkah maju dalam dunia pendidikan Indonesia, memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang relevan, menantang, dan bermakna untuk membentuk generasi pembelajar sepanjang hayat.
Unduh Panduan Pembelajaran dan Asesmen PPA 2025
Dapatkan versi lengkap dokumen PPA 2025 yang penting ini untuk memahami kerangka kerja pembelajaran dan asesmen terbaru.
Unduh PDF SekarangFile akan terbuka di tab baru. Pastikan Anda memiliki pembaca PDF untuk melihatnya.